Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Kabupaten Banyuwangi resmi memulai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meninjau langsung jalannya program ini di SMPN 2 Rogojampi, Senin (3/1/2025).
Sebanyak 828 siswa di sekolah tersebut menikmati santapan bergizi berupa ayam asam manis, cap cay, buah pisang, dan susu yang disiapkan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Menko Zulhas, yang hadir bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa Banyuwangi telah siap melaksanakan program ini secara optimal.
“Saya lihat Banyuwangi sudah siap untuk melaksanakan program makan siang gratis,” ujar Zulhas.
Para siswa pun antusias dengan program ini. Putri Nadita, salah satu siswa kelas 9, mengaku senang dengan menu yang disajikan. “Enak rasanya. Saya suka,” katanya. Hal serupa diungkapkan Septian, siswa lainnya, yang merasa program ini sangat membantunya. “Tidak perlu beli makan siang. Kan, sudah dapat makan gratis,” ujarnya senang.
Menko Zulhas menjelaskan bahwa program MBG tahun ini ditargetkan menjangkau 15 juta anak di seluruh Indonesia pada tahap awal. Jumlah tersebut berpotensi bertambah seiring dengan alokasi anggaran yang diberikan pemerintah pusat.
“Kalau nanti September atau Agustus dapat lagi anggaran, tambah Rp 140 triliun, maka kami akan dapat 82 juta lebih penerima manfaat,” kata Zulhas.
Menurutnya, MBG adalah investasi besar untuk masa depan bangsa. “Gizi anak-anak harus terjamin, karena ini adalah pondasi utama untuk menyiapkan generasi unggul di masa depan,” tegasnya.
Meski begitu, Zulhas mengakui bahwa program ini masih dalam tahap penyempurnaan. Evaluasi akan terus dilakukan agar standar gizi dan kualitas makanan tetap terjaga di seluruh wilayah. “Tentu kita terus lakukan perbaikan. Mulai dari standar gizi hingga proses distribusinya,” imbuhnya.
Program MBG di Banyuwangi akan dilakukan secara bertahap. Pada pelaksanaan perdana ini, SPPG Rogojampi menyiapkan 1.005 porsi makanan untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP di wilayah sekitarnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan kesiapan daerahnya dalam menyukseskan program nasional ini.
“Insyaallah daerah siap. Kita lakukan secara bertahap sesuai dengan arahan pusat,” ujar Ipuk.
Lebih lanjut, Ipuk menjelaskan bahwa Banyuwangi yang kaya akan bahan pangan akan memaksimalkan potensi lokal dalam mendukung MBG. Ia bahkan berencana melibatkan masyarakat, termasuk petani lokal, untuk memasok bahan makanan guna menjaga keberlanjutan program ini.
“Misalnya, kita akan fasilitasi petani untuk membantu menyiapkan beras dan buah lokal. Sehingga harganya lebih terjangkau,” terang Ipuk.
Selain itu, Ipuk menyebut bahwa program MBG dapat dikolaborasikan dengan program gizi lain yang telah berjalan di Banyuwangi, seperti pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil berisiko tinggi untuk mencegah stunting.
“Ini adalah kesinambungan dari program yang sudah ada, memastikan asupan gizi anak-anak kita tercukupi sejak kehamilan hingga tumbuh kembang mereka,” pungkasnya.
Dengan komitmen dari berbagai pihak, program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi diharapkan dapat berjalan lancar dan menjadi percontohan bagi daerah lain dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (AO)