Binjai – Jejakindonesia.id | Di jaman yang serba canggih saat ini, banyak diantara kita yang tidak tau tentang sejarah kota binjai dan kenapa Binjai di juluki dengan buah rambutan, asal usul nama tersebut diambil dari sumber yang bagaimana.Jika pernyataan-pernyataan ini, kita sampaikan kepada generasi muda penerus bangsa kita,mungkin kebanyakan dari mereka tidak ada tau.
Kota binjai, dahulu beberapa tahun silam merupakan suatu kota yang dijadikan tempat sebagai lintasan para pedagang yang datang dari dataran tinggi Karo akan bertukar dagangan nya dan bertemu dengan pedagang garam didaerah pesisir Langkat. Sabtu (25/1).
Untuk melakukan pertemuan tersebut, perjalanan yang ditempuh memakan waktu 1 atau 2 hari yang cukup lama. Setibanya sampai ditempat tujuan,maka daripada itu perlukan untk istirahat semalaman di perkampungan agar tenaga kembali pulih untuk pulang ke asal, pada masa saat itu penyebutan nya Perlanja Sira ( bahasa Batak Karo )
Dahulu kala, menurut dari versi lain yang beberapa referensi asal muasal Binjai kata baku yang istilah “Binje”merupakan makna yang dari kata lain “Ben” dan “ijei”, yang menurut pengartian bahasa Karo “bermalaman disini”. Dalam pengartian tersebut dipercaya oleh masyarakat asli Kota Binjai khusus suku Karo.
Fakta sejarah pada dahulu kala, kota binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan pemikul garam, selanjutnya mereka menamai perkampungan tersebut dengan penyebutan “kute binjei”.
Mengutip dari salah satu media online yang membuka sejarah tentang kota buah rambutan ini, hari jadi pada Kota Binjai 17 Mei 1872. Peninggalan-peninggalan sejarah yang diakui dan masih terlihat berdiri saat ini ada lima (5) menurut sumber yang layak dipercaya yaitu ;
1. Mesjid Raya Binjai
2. Stasiun Kereta Api Binjai
3. Gedung Pengadilan Agama Binjai
4. Kuil Shri Mariamman Binjai
5. Vihara Setia Budha Binjai.
Nah, SANGAT perlu dilakukan oleh pihak sekolah melalui dinas pendidikan kota binjai untuk menerapkan dalam metode pembelajaran sejarah asal usul Kota Binjai yang identik dengan kota buah rambutan.
Metode penerapan yang bagaimana solusi agar generasi penerus bangsa di kota yang dijuluki sebagai buah rambutan bisa diketahui oleh siswa -siswi yang berada di bawah bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan langkah dari pada solusi tersebut juga harus didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Binjai.
Maka dari pada itu, media on-line jejakindonesia.id ini meminta kepada bapak kepala dinas pendidikan kota binjai untuk mengdobrak para kepala sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama agar menerapkan sistem pembelajaran pengenalan cagar budaya dan sejarah kota binjai.
Dengan win solution salah satu caranya WISATA CAGAR BUDAYA KOTA BINJAI (City Tour) berdasarkan dengan program kinerja pada Kementerian Pendidikan dan Budaya Nasional. Agar tidak punah sejarah kota binjai dan dapat dilestarikan juga diingat oleh para penerus generasi bangsa khususnya generasi muda Kota Binjai , ( Raka ).