Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Dalam rangka memperingati HUT ke-52 PDI Perjuangan, Pengurus Anak Cabang (PAC) Genteng menggelar dialog interaktif bertajuk “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” di Rumah Aspirasi Garasi milik Anggota DPR RI Sonny T. Danaparamita, S.H., M.H., Genteng Kulon, Genteng, Banyuwangi. Jum’at (10/01/25)
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh partai, kader, simpatisan, relawan, serta masyarakat Banyuwangi yang antusias menyampaikan aspirasi mereka.
Ficky Septalinda Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi yang juga merupakan sekretaris partai, membuka acara dengan menekankan pentingnya sinergi tiga pilar partai—struktur, eksekutif, dan legislatif—dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, kekompakan seluruh elemen partai menjadi kunci untuk menggerakkan roda pembangunan sesuai visi dan misi PDI Perjuangan.
Moderator acara, Hari Soeharto, memperkenalkan makna di balik nama Rumah Aspirasi Garasi. “Garasi merupakan singkatan dari Griya Rajut Aspirasi, tempat bertemunya tokoh-tokoh senior dan kader muda untuk memperkuat solidaritas perjuangan partai,” jelasnya.
Drs. Sudarsono, salah satu panelis, menyampaikan kilas balik sejarah PDI Perjuangan, dari awal berdirinya pada 10 Januari 1973 hingga menjadi kekuatan politik yang besar. “Pohon pinang, simbol posko perjuangan partai di masa awal, mencerminkan kejujuran dan integritas yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Dalam diskusi, Sahrul Romadoni menyoroti tantangan yang dihadapi partai di era digital, terutama serangan di media sosial. Ia mengajak kader muda untuk bijak menggunakan teknologi dan melawan isu negatif dengan data dan fakta. “Pengaruh media sosial terhadap pemilih muda sangat besar, sekitar 47-50 persen pemilih berasal dari generasi ini. Maka, sejak dini kita perlu memberikan pendidikan politik yang benar,” ungkapnya.
Para panelis juga mengapresiasi kepemimpinan tokoh-tokoh partai, termasuk Ibu Megawati Soekarnoputri, yang diakui sebagai salah satu tokoh perempuan berpengaruh di dunia. “Konsistensi partai dalam memperjuangkan keadilan sosial dan nilai-nilai Pancasila selama 52 tahun patut menjadi kebanggaan kita semua,” tambah Sahrul.
Dalam sesi tanya jawab, Moh. Jamil, perwakilan ranting, menyampaikan aspirasi terkait kendala di bidang kesehatan. Ia berharap pengobatan di Banyuwangi dapat dioptimalkan sehingga tidak perlu rujukan ke luar daerah. Ia juga mengusulkan agar HUT PDI Perjuangan diwarnai dengan kegiatan sosial seperti pemeriksaan kesehatan gratis.
Jamil juga menyoroti pentingnya memperkuat komitmen kader untuk memilih dan mendukung partai. “Komitmen ini perlu diteguhkan agar kader tidak beralih memilih partai lain,” tegasnya.
Dialog interaktif ini tidak hanya menjadi ajang refleksi perjuangan partai, tetapi juga forum untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Dalam penutupnya, pihak penyelenggara menegaskan pentingnya pendidikan politik untuk generasi muda dan komitmen partai dalam mengutamakan kepentingan rakyat.
Diakhir dialog acara ditutup dengan tasyakuran, pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati HUT ke-52 Tahun PDI Perjuangan.
Semangat “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” terus menginspirasi kader PDI Perjuangan di Banyuwangi untuk tetap solid, berjuang bersama, dan membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat. (AO)