Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Duel panas antara Mitra Surabaya yang dimotori bos Banyuwangi, Decky Firmansyah, dan Perseta Tulungagung asuhan Untung Al Akbar berlangsung penuh tensi di Lapangan Bima Sakti, Sidodadi, Wongsorejo, Kamis (9/1/2025).
Mitra Surabaya mendominasi jalannya pertandingan sejak awal laga. Namun, sejumlah peluang yang diciptakan oleh Ambon dan rekan-rekannya gagal dikonversi menjadi gol. Petaka menghampiri Perseta di menit ke-44 ketika striker andalan mereka, Muhammad Affan Delfero, diganjar kartu merah usai menerima kartu kuning kedua. Bermain dengan 10 orang sejak babak pertama, Perseta harus puas menutup babak ini dengan skor kacamata 0-0.
Babak Kedua, Mitra Surabaya Mengamuk
Memasuki babak kedua, unggul jumlah pemain dimanfaatkan maksimal oleh anak asuh Selamet Sampurno. Di menit-menit awal, Mitra Surabaya mendapatkan hadiah penalti setelah serangan intensif mereka memaksa lini belakang Perseta melakukan pelanggaran. Sayangnya, Ambon yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan peluang emas ini.
Tak butuh waktu lama, Mitra Surabaya akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-61 melalui tendangan keras Muhammad Samsul Arifin, yang merobek gawang Perseta. Gol ini membuat Mitra Surabaya unggul 1-0.
Di menit ke-84, serangan balik cepat kembali menjadi mimpi buruk bagi Perseta. Sundulan keras Ghifari Vaiz Aditya memastikan kemenangan Mitra Surabaya dengan skor akhir 2-0. Hasil ini juga mengokohkan posisi Mitra Surabaya di puncak klasemen Grup B Liga 4 Jawa Timur.
Komentar Pelatih
Pelatih Mitra Surabaya, Selamet Santoso, mengaku puas dengan hasil yang diraih anak asuhnya meski menilai banyak peluang yang terbuang sia-sia. “Permainan sesuai rencana, meskipun cuaca hujan deras mengganggu ritme. Seharusnya kita bisa mencetak lebih dari tiga gol. Tapi, fokus kami tetap bermain maksimal di setiap laga, semua pertandingan kami anggap final,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih Perseta Tulungagung, Hariyono atau yang akrab disapa Kripik, menyoroti kelemahan timnya di lini pertahanan dan serangan. “Kami akan evaluasi sektor pertahanan dan lini depan yang tumpul. Pada pertandingan terakhir nanti, kami harus menang untuk melaju ke fase berikutnya,” ucapnya.
Perseta sebelumnya hanya mampu bermain imbang melawan Persebo 1964 Bondowoso. Dengan satu laga tersisa, kemenangan menjadi harga mati bagi mereka untuk terus berkompetisi di Liga 4 Jawa Timur.
Hasil laga ini tidak hanya menjadi bukti kekuatan Mitra Surabaya, tetapi juga menunjukkan persaingan sengit di Grup B yang semakin menarik untuk diikuti. (AO)