Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Dugaan Penganiayaan Brutal di Pesantren Wongsorejo: Santri Kritis, Enam Senior Diamankan
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Daerah > Dugaan Penganiayaan Brutal di Pesantren Wongsorejo: Santri Kritis, Enam Senior Diamankan
BeritaDaerah

Dugaan Penganiayaan Brutal di Pesantren Wongsorejo: Santri Kritis, Enam Senior Diamankan

selamet Solichin
Last updated: Januari 2, 2025 5:52 am
selamet Solichin 274 Views
Share
3 Min Read
Gambar Ilustrasi seorang Santri dikeroyok seniornya daerah Wongsorejo

Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Dunia pendidikan pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kembali tercoreng dengan insiden dugaan penganiayaan brutal yang menimpa seorang santri. Korban, AR (14), remaja asal Kabupaten Buleleng, Bali, dilaporkan dalam kondisi kritis setelah dianiaya oleh enam seniornya.

Kejadian memilukan ini terungkap terjadi pada 27 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB di lingkungan pesantren. Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengungkapkan bahwa korban mengalami luka serius di bagian kepala, wajah, dan tubuh akibat aksi kekerasan tersebut.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Korban mengalami luka diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya sesama santri,” ujar Kombes Rama.

Kritik Tajam Terhadap Pesantren

Dugaan penganiayaan ini memicu pertanyaan besar tentang lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat pembentukan karakter. Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Namun, banyak yang memilih bungkam karena takut akan pengaruh besar kiai yang memimpin pesantren tersebut.

“Insiden ini sering terjadi, tapi disembunyikan. Pengaruh kiai sangat besar, sehingga banyak yang tidak berani bicara,” ujar sumber tersebut.

AR, yang kini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit, harus menjalani operasi akibat luka parah yang dideritanya. Pihak pesantren dikabarkan langsung melarikan korban ke rumah sakit setelah kejadian, tetapi respons ini dinilai terlambat oleh sebagian pihak karena penganiayaan sudah berlangsung beberapa waktu sebelum korban mendapatkan penanganan medis.

Polresta Banyuwangi bergerak cepat dengan mengamankan enam santri senior yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. Kasus ini kini dalam penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian.

“Kami sedang mendalami keterangan dari para terduga pelaku dan saksi untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” tambah Kombes Rama.

Kasus ini memicu kecaman dari berbagai kalangan. Banyak pihak menuntut transparansi dan keadilan bagi AR, serta mendesak agar pesantren tersebut dievaluasi secara menyeluruh.

“Kejadian ini harus menjadi momentum bagi aparat untuk membongkar praktik-praktik kekerasan di lembaga pendidikan. Tidak ada tempat bagi kekerasan, apalagi di lingkungan yang seharusnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan,” ujar salah satu aktivis perlindungan anak di Banyuwangi.

Hingga berita ini diturunkan, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisinya yang kritis menjadi simbol luka besar yang harus segera diatasi, baik oleh pihak pesantren maupun sistem pendidikan di lingkungan keagamaan secara keseluruhan. (Tim)

Catatan Redaksi: Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri dari spekulasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.

You Might Also Like

Diduga Cabuli Siswi dan Aniaya Siswa, Pria di Karangbahagia Diamankan Warga

Polresta Tangerang Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Dihadiri Forkopimda dan Tokoh Daerah

Netizen Penasaran ‘Untuk Apa Robot Polisi’, Ini Jawabannya

Kolaborasi Polda Jatim dan BBWS Brantas di Hari Bhayangkara ke -79: Bangun Sumur Bor Dukung Efisiensi Air dan Ketahanan Pangan

Ketua Komisi 3 DPR Harap Polri Selalu Jadi Garda Terdepan di Usia ke-79

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Sekda Guntur : Sambut 2025 Dengan Semangat Baru dan Kebahagiaan
Next Article Pj. Sekda Guntur Cek infrastruktur Pembangunan Fasilitas Umum Kecamatan Blimbingsari Yang Berkualitas Menjadi Prioritas Utama Pemerintah Daerah.
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Diduga Cabuli Siswi dan Aniaya Siswa, Pria di Karangbahagia Diamankan Warga
Berita Hukum & Kriminal Juli 1, 2025
Polresta Tangerang Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Dihadiri Forkopimda dan Tokoh Daerah
Berita Polri Juli 1, 2025
Netizen Penasaran ‘Untuk Apa Robot Polisi’, Ini Jawabannya
Polri Juli 1, 2025
Kolaborasi Polda Jatim dan BBWS Brantas di Hari Bhayangkara ke -79: Bangun Sumur Bor Dukung Efisiensi Air dan Ketahanan Pangan
Polri Juli 1, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?