Binjai – Jejakindonesia.id | Pasar tavif yang terletak di kota binjai salah satunya sebagai pusat pasar yang mempunyai kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kota binjai. Selain sebagai tempat transaksi jual – beli barang dagangan, pasar tavif merupakan pusat perputaran ekonomi. Rabu (1/1).
Model pasar tavif yang beberapa tahun lalu dengan model saat ini memiliki banyak perubahan. Terjadi perubahan dikarenakan beberapa tahun silam, di tempat tersebut terjadi insiden bencana alam Kebakaran hebat. Si jago merah tidak pandang bulu untuk melakukan aksinya.
Perubahan pada wajah pasar tavif kini semakin modern, terlihat saat ini di lokasi tersebut, sedang dilakukan proses pembangunan dan tidak memakan waktu yang lama, bangunan mewah, kokoh dan megah akan ditempatkan oleh para pedagang kaki lima dengan berbagai macam jenis barang yang dijual.
Memang tidak mudah,untuk menata sebuah pasar agar tidak terlihat sembraut dan kumuh,pun begitu harus ada langkah mencoba untuk merapikan. Disini peran pemerintah kota khususnya pemko binjai harus lebih ekstra perhatian terhadap tempat tersebut merupakan suatu Pendapatan Asli Daerah.
Membahas pasar memang tidak ada solusi yang lebih baik,bahkan Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Binjai tentu mempunyai anggaran dana yang implementasi cukup jelas.
Namun, fakta unik menarik perhatian serius,pasar tavif binjai yang dijuluki sebagai pasar tradisional kini terlihat sangat tidak tertata dengan baik. Bila tiba musim hujan, jalanan yang sering dilalui pengendara sepeda motor dan lain nya, terlihat ada genangan air ibarat kubangan KERBO.

Jika musim kemarau datang, ada ±250 Meter jalanan yang mulus sangat jelas rusak dan banyak lubang (estafet). Insfratruktur di area tersebut sangat tidak mendukung,mulai dari turunan bioskop Ria,depan sekolah Teladan sampai dekat pasar ikan sangat tidak layak, apalagi dengan beberapa kios yang nampak hidup segan mati pun tak mau.
Seharusnya ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah kota binjai. Sama sama kita ketahui,Pasar tavif tradisional ini dibawah naungan Hamdani selaku Disnaker dan Prindag terkesan tidak peduli dengan keadaan semrawut dan kumuh.
Melalui pesan WhatsApp ditujukan ke Hamdani Kadis Disnaker dan Prindag Kota Binjai, awak media ini melakukan konfirmasi,namun sangat disayangkan hingga berita ini diterbitkan, pihak yang bersangkutan tidak ada memberikan tanggapan. ( RAKA ).