Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Gelaran Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Pencak Silat Banyuwangi 2024 yang berlangsung pada 26-30 Desember 2024 di GOR Tawang Alun menuai kontroversi. Beberapa peserta dan perguruan pencak silat menyuarakan ketidakpuasan terkait dugaan kecurangan dalam sistem penilaian yang berbasis IT. Salah satu insiden menimpa atlet Legista Andrilia Sari dari Perguruan Pencak Silat Suaka Pasung Laksa (SPL), yang merasa dirugikan akibat skor yang tidak akurat.
Dugaan kecurangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh SPL, tetapi juga oleh beberapa perguruan lainnya yang mengikuti Kejurkab 2024. Menurut mereka, penilaian sering kali tidak transparan dan cenderung menguntungkan pihak tertentu. Salah satu orang tua peserta, Andre, mengungkapkan bahwa banyak keputusan juri yang dinilai tidak adil.
“Banyak perlakuan tidak adil dari dewan juri. Bahkan, layar LCD yang seharusnya menampilkan skor malah menampilkan gambar pemandangan saat pertandingan berlangsung. Hal ini jelas merugikan para atlet,” ujar Andre.
Kejadian ini memunculkan kekecewaan di kalangan peserta dan pendukung, terutama karena Kejurkab Pencak Silat seharusnya menjadi ajang untuk menjunjung tinggi sportivitas dan keadilan.
Pihak penyelenggara belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini. Namun, para peserta dan perguruan berharap adanya evaluasi menyeluruh atas sistem penilaian agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (Tim)