Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading:
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Politik >
BeritaPolitik

selamet Solichin
Last updated: Desember 28, 2024 4:16 am
selamet Solichin 97 Views
Share
3 Min Read

Jakarta, JejakIndonesia.id  – Juru Bicara PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro, mempertanyakan penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Aryo, kasus yang sudah berusia lima tahun ini baru dibuka setelah PDI Perjuangan bersikap kritis terhadap langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Terkait dengan kasus yang dipidanakan kepada Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto), yang menjadi pertanyaan kami adalah kok lama sekali. Setelah lima tahun kemudian kasusnya dibuka, pada saat kami semuanya kritis terhadap Pak Jokowi dan keluarga. Kenapa kok baru setelah itu terjadi?” ujar Aryo.

Aryo juga menyoroti keputusan KPK membuka kembali kasus yang melibatkan Hasto dan Harun Masiku tanpa adanya bukti baru yang signifikan.

“Kenapa kok kemudian momentumnya sekarang? Kemarin, kalau kita mencermati konferensi pers dari kawan-kawan KPK, itu tidak ada barang bukti baru yang dihadirkan,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa persidangan terkait kasus tersebut sudah selesai. Pihak yang memberi maupun menerima suap telah menjalani hukuman. Namun, bukti baru yang diungkapkan hanya berupa kesaksian yang dirangkai.

Aryo menjelaskan bahwa PDI Perjuangan selama ini konsisten memberikan kritik terhadap praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarganya. Kritik tersebut, menurutnya, telah disampaikan secara terbuka sebelum ada pemecatan resmi.

Selain itu, Aryo menyoroti dugaan kebocoran surat perintah penyidikan (sprindik) sebelum pengumuman resmi dari KPK.“Pagi hari sebelum keputusan resmi, sprindik sudah bocor ke publik. Seharian penuh ini menjadi breaking news tanpa penjelasan yang jelas. Kami merasa nuansa politiknya sangat kental,” tegasnya.

Aryo berharap supremasi hukum di Indonesia dijalankan secara adil tanpa tekanan politik.

“Jika hukum ditegakkan dengan profesional dan tanpa intervensi, kami akan angkat topi kepada penegak hukum. Namun, jika ada nuansa politisasi, ini menjadi ancaman serius bagi demokrasi kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto menyatakan kesiapannya menghadapi kasus hukum ini dengan kepala tegak.

Dalam pernyataannya, Hasto menyebut bahwa risiko seperti ini sudah diperhitungkan sejak awal bersikap kritis terhadap penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis.

“PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Kami tidak akan menyerah, meskipun menghadapi intimidasi formal maupun informal,” kata Hasto.

Hasto ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) bernomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024. Ia diduga terlibat dalam kasus korupsi bersama Harun Masiku terkait penetapan calon anggota DPR RI periode 2019–2024 serta menghalangi penyidikan perkara tersebut. (Tim)

You Might Also Like

Kekasih Sebarkan Foto Bugil, Seorang Wanita Kelurahan Boyolangu di Banyuwangi Jadi Korban Pornografi

Ngeri..!! Kalangan Judi Sabung Ayam & Dadu di Desa SLAWOGO, Kecamatan Bungatan Diduga Ada Kerjasama Aparat Penegak Hukum setempat

Jadi Destinasi Favorit Penumpang Kereta Api, KAI dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Tingkatkan Kunjungan Wisata

Kritik Muhammad Amarullah: APDESI Madina Belum Pahami UU Keterbukaan Informasi Publik

AKHIRNYA PEMDES KLAMPOKAN LAKSANAKAN PERCEPATAN MUSDESUS PEMBENTUKAN KOPERASI MERAH PUTIH

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Kemenag Banyuwangi Tekankan Pentingnya Bimbingan Perkawinan Untuk Remaja
Next Article Polresta Banyuwangi Terima Kunjungan Kerja Kompolnas RI dalam Monitoring Pengamanan Nataru
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Kekasih Sebarkan Foto Bugil, Seorang Wanita Kelurahan Boyolangu di Banyuwangi Jadi Korban Pornografi
Berita Daerah Mei 21, 2025
Ngeri..!! Kalangan Judi Sabung Ayam & Dadu di Desa SLAWOGO, Kecamatan Bungatan Diduga Ada Kerjasama Aparat Penegak Hukum setempat
Berita Daerah Hukum & Kriminal Mei 21, 2025
Jadi Destinasi Favorit Penumpang Kereta Api, KAI dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Tingkatkan Kunjungan Wisata
Berita Daerah Mei 21, 2025
HOAKS !!! AMRU HARAHAP AKAN MENEMPUH JALUR HUKUM, TERKAIT BERITA TIDAK BENAR TENTANG DIRINYA !!!
Hukum Mei 21, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?