Banyuwangi – Jejakindonesia.id | Angka Kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir. Nilai kemiskinan ekstrim di Banyuwangi juga lebih rendah dibanding tingkat nasional maupun provinsi.
Dibawah kepemimpinan Bupati Ipuk, Berbagai upaya Pemkab untuk menurunkan angka Kemiskinan di Banyuwangi kembali berbuah manis. Pada perkembangan terbaru, persentase penduduk miskin di Kabupaten ujung pulang Jawa ini tersisa 6,54 persen yang lebih rendah dari tahun lalu mencapai 7,34 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo,.M.M, menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, sejumlah indikator makroekonomi menunjukkan tren positif, mulai dari penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Penurunan kemiskinan ini adalah buah dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui perluasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, serta program perlindungan sosial yang berjalan efektif,” jelas Guntur, Selasa (24/12/2024).
Menurut Guntur, capain Banyuwangi dalam menurunkan angka kemiskinan yang berbuah manis, hasil dari kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak. Penurunan angka pengangguran turut menjadi sorotan, dengan angka pengangguran terbuka yang berhasil ditekan dengan melalui Program padat karya, dukungan terhadap UMKM, dan peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi kunci sukses penurunan ini.
“Ini adalah capain yang luar biasa, hasil dari kerja keras Pemkab dan juga tentunya dibantu oleh masyarakat Banyuwangi,” kata Guntur.
Peningkatan juga terlihat pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, Kenaikan ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
“Dengan berbagai capaian ini, kami optimis pembangunan di Kabupaten Banyuwangi akan terus berlanjut dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” tutup Guntur.
(Tfq)