Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Dalam suasana santai di Kampong Kopi Lerek Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi, Sabtu malam lalu, para tokoh daerah berkumpul untuk berdiskusi hangat bersama Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si., Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Acara yang diprakarsai oleh Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi ini menghadirkan obrolan inspiratif mengenai tantangan dan peluang pariwisata Indonesia.
Dwi Marhen, atau akrab disapa Marhaen, adalah putra asli Banyuwangi yang kini memikul tanggung jawab besar dalam mempromosikan keindahan dan keberagaman pariwisata Nusantara. Ia membagikan cerita pengalamannya menjelajahi 38 provinsi sejak dilantik pada tahun 2022, sembari menjalankan enam tugas utamanya sebagai Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara.
Tugas tersebut mencakup peningkatan daya tarik wisata domestik, penguatan kearifan lokal, hingga pelaksanaan kampanye nasional seperti “Bangga Berwisata di Indonesia.” Menurut Marhen, salah satu tantangan utama adalah membangun kesadaran masyarakat agar lebih mencintai dan memilih destinasi wisata dalam negeri.
Diskusi santai yang dihadiri budayawan, seniman, akademisi, dan pelaku usaha kopi ini juga membahas potensi besar Banyuwangi, seperti kopi khas Gombengsari, seni tradisional, dan keberhasilan festival budaya daerah. “Banyuwangi adalah contoh nyata bagaimana kekuatan lokal mampu menjadi daya tarik nasional dan internasional,” ujar Marhen dengan penuh kebanggaan.
Dalam diskusi ini, Dwi Marhen juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha. Ia berharap pendekatan pariwisata berbasis komunitas seperti di Banyuwangi dapat diadopsi daerah lain untuk membangun pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ngopi bareng seperti ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga menjadi ajang berbagi gagasan. Mari kita jadikan potensi lokal sebagai kekuatan untuk mengangkat nama Indonesia di kancah dunia,” tutup Marhen.