Banyuwangi, Jejakindonesia.id —Komitmen kuat dan program inovatif pemerintah daerah dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, menjadikan semangat dari Dinas Pendidikan Banyuwangi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, S.pd.,MM.,menyoroti berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari peningkatan literasi keuangan hingga pengembangan talenta anak-anak di berbagai bidang.
Suratno menjelaskan, bahwa program pendidikan di Banyuwangi berjalan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan visi misi Bupati Banyuwangi.
“Meskipun banyak program yang masih dalam tahap perencanaan, beberapa program telah berjalan secara operasional, seperti literasi digital dan keuangan di sekolah. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perbankkan, telah memfasilitasi transaksi non-tunai di beberapa sekolah, sekaligus membiasakan anak-anak menabung. Program ini tidak hanya sebatas pembayaran non-tunai, tetapi juga mencakup edukasi investasi dan pengelolaan keuangan sejak dini,” kata Suratno dalam keterangan di ruang kerjanya, Senin (9/12/2024).
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah penggunaan gawai oleh pelajar. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah mengeluarkan surat edaran untuk membatasi penggunaannya, khususnya di kalangan SMP, dengan pendekatan edukatif yang menekankan empat dimensi penggunaan digital: sains, etika, budaya, dan keamanan.
Suratno berharap regulasi ini akan ditingkatkan menjadi peraturan Bupati untuk memberikan daya tekan yang lebih kuat kepada orang tua. “Harapan kami, regulasi semacam ini akan menjadi daya dorong kepada orang tua terhadap anaknya,” ujar Suratno.
Lanjut Suratno, program unggulan lainnya adalah peningkatan kemampuan matematika anak sejak dini. Kerjasama dengan Profesor Yohanes Surya dan pelatihan guru-guru menggunakan metode Gasing telah menunjukkan hasil yang signifikan. “Salah satu bukti keberhasilannya adalah prestasi Felicia Dahayu, siswa SD Banyuwangi yang meraih medali emas dalam olimpiade coding di Korea Selatan. Kedepannya, Banyuwangi berencana membuka kelas khusus percepatan belajar matematika dengan metode Gasing,” ungkap Suratno.
Suratno juga menekankan pentingnya pendidikan karakter melalui seni dan budaya. Pengembangan dan pewarisan seni tradisional terus dilakukan melalui berbagai kegiatan, termasuk festival dan penyediaan alat musik. “Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan pengembangan otak dan hati anak-anak,” katanya.
Selain itu, Banyuwangi juga terpilih sebagai salah satu dari 14 Kabupaten di Indonesia yang menjadi perintis peningkatan nilai PISA (Programme for International Student Assessment), sebuah program internasional untuk mengukur hasil belajar siswa SMP usia 15 tahun. “Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Banyuwangi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai target masuk 10 besar peringkat PISA di Indonesia,” tuturnya.
Suratno menyatakan bahwa fokus utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah aksesibilitas dan kualitas pendidikan. “Upaya untuk mengatasi hambatan ekonomi, jarak, dan disabilitas terus dilakukan untuk memastikan semua anak memiliki kesempatan bersekolah. Prestasi anak-anak Banyuwangi di kancah nasional dan internasional menjadi bukti nyata keberhasilan program-program yang telah dijalankan. Dengan berbagai inovasi dan komitmen yang kuat, Banyuwangi terus berupaya untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan berkarakter, untuk menyongsong Indonesia Emas,” pungkasnya.
Reporter: TAUFIQ