Binjai – Jejakindonesia.id | Viral di media sosial Facebook akun milik salah satu oknum MHp. Di dalam vidio yang berdurasi satu menit empat puluh lima detik terlihat RS Silvany yang indikasi digugat ke Pengadilan Negeri Binjai oleh keluarga pasien. Sabtu (8/12).
Rumah Sakit Silvany yang berstatus swasta terletak di jalan.Perintis Kemerdekaan Kecamatan Binjai Utara yang berdiri sejak 17 Juni 2013. Saat ini Lika liku perjalanan sudah banyak dilalui.
Seluruh perangkat kerja mulai dari tingkat Direktur,Manager, Dokter spesialis hingga staff diterapkan dengan Standard Operating Procedure ( SOP ). Berfungsi sebagai panduan dan acuan untuk memastikan bahwa pekerjaan berjalan dengan efisien, konsisten, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kejadian yang timbul saat ini sedang viral, Mengungkapkan bahwa RS Silvany menelantarkan pasien seorang ibu hamil yang berjenis kelamin perempuan yang berinisial PA meninggal dunia di RS Silvany bersama sang bayi ( janin ) di dalam perut.
Tidak terima dengan perlakuan khusus yang dibuat oleh RS Silvany Binjai, pihak keluarga ( Suami ) dari pada PA membuat laporan gugatan Pengadilan Negeri Binjai dengan atas nama yang sudah di sebutkan dalam hitam atas putih.
Viral di vidio dokumentasi tanpa ada kejelasannya. Pasalnya yang terlihat didalam vidio tersebut,saat ini digugat dari pada keluarga korban RS Silvany Binjai dengan dokter spesialis kandungan Dr.Sugianto.
Tidak lama setelah viralnya vidio RS Silvany Binjai,media online jejak indonesia.id melakukan konfirmasi dengan owner melalui pesan WhatsApp, dikarenakan banyaknya tanya dan jawab, pihak dari pada owner meminta awak media ini untuk hadir ke ruang kerjanya.
Konteks didalam pertemuan tersebut, Owner RS Silvany Dr.Sugianto memberikan tanggapan positif yang saat ini sedang viral terhadap bisnis sosialnya dalam bidang kesehatan.
Pembahasan diawali dengan kronologi, Dr.Sugianto menjelaskan, Pasien inisial PA hadir di RS Silvany Binjai di tanggal 17 bulan 9 tahun 2024,tepatnya di jam 2 pagi. Pasien PA hadir bersama suami inisial Ip yang mendampingi yang dimana pada saat itu dr.sugianto bertepatan sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota.
Lanjutnya, dengan penuh rasa tanggung jawab, Sugianto melakukan komunikasi dengan staff, dikarenakan dirinya sedang berada di luar kota,akhirnya staff juga melakukan konfirmasi kepihak dari pada keluarga korban membuat suatu pilihan untuk tindakan insentif yang diminta pihak keluarga korban dr. Fahmi,”Ucap Sugianto.
Informasi yang diterima Sugianto melalui staff, pasien tiba di RS Silvany Binjai dengan “kondisi yang tidak memungkin kan lagi langsung di terima dan ditangani langsung oleh dr.fahmi yang sudah menjadi pilihan keluarga.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr.fahmi ternyata Jabang Bayi ( janin ) sudah meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Tidak selang berapa lama pasien PA terjadi pendarahan,”Pungkas sugianto.
Segala upaya sudah dilakukan dr.fahmi sejak terjadinya janin didalam perut sudah meninggal,pendarahan sangat deras oleh pasien, dr.fahmi melakukan tindakan langsung seperti Transfusi Darah sebanyak 2 kantong darah.
Semua yang dilakukan dr.fahmi tidak terlepas sudah diketahui dari Kepala ICU RS Silvany Binjai Dr.Abraham. Sudah dilakukan dengan metode penuh Standard Operating Procedure (SOP) dan terdokumentasi dengan baik. Jadi intinya persoalan yang viral kemarin, per masalahan yang ada, terjadi sudah selama 3 bulan (9),” Tutup Sugianto kepada awak media online ini. (RAKA).