Jakarta, JejakIndonesia.id – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya akan memecat 27 kader yang dinilai tidak disiplin dalam Pilkada serentak 2024. Hal ini disampaikan Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP pada 4 Desember 2024.
“DPP sudah menerima masukan setidaknya sudah ada 27 orang yang akan dikenakan sanksi pemecatan,” kata Hasto. Keputusan tersebut, lanjutnya, merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) terhadap kader yang melanggar disiplin partai.
Langkah tegas ini, menurut Hasto, bertujuan untuk memperkuat konsolidasi ideologi dan organisasi PDIP menjelang Kongres 2025. “Sehingga tersaringlah kader-kader partai yang militan, yang menegakkan kebenaran, dan yang tidak pernah takut menghadapi berbagai bentuk intimidasi,” ujarnya.
Hasto juga mengungkapkan bahwa DPP PDIP akan menggelar rapat tertutup pada hari ini untuk mengevaluasi ketidakdisiplinan para kader selama pilkada. Keputusan pemecatan secara resmi akan diumumkan pada 17 Desember 2024.
PDIP Raih Kemenangan Signifikan di Pilkada 2024
Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP mencatatkan prestasi gemilang dalam Pilkada 2024. PDIP berhasil memenangkan pemilihan di 14 provinsi dan 247 kabupaten/kota. “Kami berhasil menang di 14 provinsi atau 38 persen dan kabupaten/kota menang sebanyak 247 atau 48 persen,” ungkap Hasto dalam konferensi pers sebelumnya pada 1 Desember 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta.
PDIP memenangi Pilkada tingkat provinsi di Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat. Dari total tersebut, sembilan kepala daerah terpilih berasal dari kader PDIP.
Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, sebanyak 162 kader partai berlambang banteng moncong putih ini berhasil terpilih sebagai kepala daerah.
Langkah pemecatan dan evaluasi kader ini, menurut Hasto, menjadi bagian dari upaya PDIP untuk terus menjaga soliditas dan kedisiplinan internal partai dalam menghadapi tantangan politik di masa mendatang. (AO)