Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Kegiatan Guru dan Kepala Sekolah di Banyuwangi Picu Kontroversi, Prioritas Pendidikan Dipertanyakan
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Kegiatan Guru dan Kepala Sekolah di Banyuwangi Picu Kontroversi, Prioritas Pendidikan Dipertanyakan
BeritaPemerintahan

Kegiatan Guru dan Kepala Sekolah di Banyuwangi Picu Kontroversi, Prioritas Pendidikan Dipertanyakan

selamet Solichin
Last updated: November 23, 2024 6:38 am
selamet Solichin 347 Views
Share
3 Min Read

Banyuwangi, Jejakindonesia.id – Dunia pendidikan di Banyuwangi tengah menjadi sorotan tajam. Puluhan guru dan kepala sekolah dari berbagai SMP Negeri di wilayah ini diketahui meninggalkan tugas utama mereka untuk menghadiri peringatan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 23 November 2024. Akibatnya, sejumlah sekolah memilih meliburkan atau mengalihkan kegiatan belajar-mengajar secara daring.

Padahal, Kepala Bidang Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Alfian, telah menginstruksikan agar setiap sekolah hanya mengirimkan satu atau dua perwakilan untuk menghadiri acara tersebut. Ia menegaskan bahwa proses pembelajaran seharusnya tetap berjalan tanpa harus meliburkan siswa.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Kami sudah mengimbau agar setiap sekolah hanya mengirimkan satu atau dua perwakilan untuk menghadiri kegiatan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional di Unesa, Surabaya. Kegiatan belajar-mengajar harus tetap berjalan seperti biasa, tidak boleh dialihkan ke daring atau diliburkan,” ujar Alfian.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran guru dalam acara seremonial tersebut tidak boleh mengorbankan hak siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak. “Kami ingin memastikan bahwa pembelajaran tetap menjadi prioritas utama. Kalau ada sekolah yang memberangkatkan rombongan besar hingga meliburkan siswa, itu di luar arahan yang sudah kami sampaikan,” tegasnya.

Kondisi salah satu sekolah tidak ada aktivitas

Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. Dari laporan yang diterima, sejumlah sekolah justru memberangkatkan rombongan besar, menggunakan bus hingga kendaraan kecil. Berikut daftar kendaraan yang digunakan oleh peserta:

PC Banyuwangi: 1 bus dengan 50 peserta

SMPN 4 Banyuwangi: 1 bus

SMPN 1 Glenmore: 1 bus

SMPN 1 Banyuwangi: 1 bus

PC Kabat: 1 bus dengan 36 peserta

Ranting SMPN 1 Kabat: 1 bus

Ranting SMPN 2 Banyuwangi: 1 HiAce dengan 14 peserta

Ranting SMPN 1 Siliragung: 1 bus dengan 40 peserta

SMPN 2 Gambiran: 1 Innova dengan 6 peserta

SMPN 3 Srono: 1 Elf dengan 12 peserta

SMPN 3 Glenmore: 1 Elf dengan 12 peserta

SMPN 3 Bangorejo: 1 Elf Long dengan 19 peserta

Total rombongan yang hadir cukup mencengangkan, mengingat pentingnya peran guru dalam mendampingi siswa selama kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar: apakah menghadiri kegiatan seremonial lebih penting daripada memastikan hak belajar siswa tetap terpenuhi? Ironisnya, kegiatan yang seharusnya menjadi momen refleksi atas peran guru justru menimbulkan kerugian bagi siswa.

Orang tua siswa juga mulai angkat bicara. Beberapa dari mereka menyayangkan keputusan ini, menilai bahwa ketidakhadiran para guru dan kepala sekolah berdampak langsung pada kelangsungan pembelajaran anak-anak mereka.

Perlu diingat, dedikasi seorang guru adalah mendampingi siswa, bukan hanya menghadiri acara seremonial. Ke depan, diharapkan Dinas Pendidikan Banyuwangi dapat mengambil langkah tegas untuk menghindari kejadian serupa, agar dunia pendidikan di Banyuwangi tidak kehilangan arah dan tetap fokus pada kualitas pembelajaran siswa.

Redaksi: Koko

You Might Also Like

POLSEK CIKUPA MONITORING WILAYAH DAN ANTISIPASI GUANTIBMAS PASCA HUJAN DERAS

Sambangi Warga Bhabinkamtibmas Polsek Kronjo Sampaikan Himbauan Kamtibmas

Bhabinkamtibmas Polsek Balaraja Hadiri Musdes Pembentukan RKPDes Gembong Kecamatan Balaraja

Bhabinkamtibmas Polsek Balaraja Giat Sambang & Sosialisasi Layanan Kepolisian 110 di Desa Sukamurni

Sambang Warung Bhabinkamtibmas Anggota Polsek Balaraja Mengajak Jaga Kamtibmas di Wilayah

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Gawat’, Ternyata Pemilik SPBU Di Wilayah Likupang Timur Diduga Seorang Mafia Ratu Solar Bersubsidi
Next Article Nur Kholis Apresiasi Kapolresta Banyuwangi dan Rekan Media di Acara Tasyakuran
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

POLSEK CIKUPA MONITORING WILAYAH DAN ANTISIPASI GUANTIBMAS PASCA HUJAN DERAS
Berita Polri Juli 8, 2025
Sambangi Warga Bhabinkamtibmas Polsek Kronjo Sampaikan Himbauan Kamtibmas
Berita Polri Juli 8, 2025
Bhabinkamtibmas Polsek Balaraja Hadiri Musdes Pembentukan RKPDes Gembong Kecamatan Balaraja
Berita Polri Juli 8, 2025
Bhabinkamtibmas Polsek Balaraja Giat Sambang & Sosialisasi Layanan Kepolisian 110 di Desa Sukamurni
Berita Polri Juli 8, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?