Banggai – Jejakindonesia.id | Pekerjaan proyek jaringan air bersih di Kecamatan Pagimana kabupaten Banggai Tahun Anggaran (TA) 2022, diduga asal jadi dikerjakan pihak rekanan.
Informasi yang dihimpun oleh awah media, sabtu (19/10/2024), dari salah seorang warga yang mengaku warga desa yang dilewati jalur proyek tersebut yang identitasnya minta dirahasiakan, dengan rinci membeberkan berbagai dugaan penyimpangan pengerjaan proyek itu yang diyakini tidak sesuai speck (specifikasi tekhnis).
Lebih lenjut dia menjelaskan, proyek air bersih tersebut disinyalir menggunakan bahan yang menyalahi RAB, seperti penggunaan pipa PVC Ø 6” diluar merek yang sudah ditentukan. Selain itu, penanaman pipa yang kedalamannya diyakini tidak memenuhi standard. Ditambah lagi dengan kebocoran disepanjang jalur desa yang dilewati membuat keresahan masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan karena genangan air dan juga jalur kantong produksi rusak total membuat warga untuk kekebun sering mengalami kecelakaan.
Menanggapi laporan warga itu, kemudian awak media turun ke lokasi proyek air bersih dan menemui memang sama halnya dengan yang dibeberkan warga tadi.
Terlihat, beberapa personil pegawai Perumda Air Minum Unit Pagimana tengah bekerja memperbaiki kebocoran di desa Uwedaka Kecamatan Pagimana. Salah satu warga yang bekerja sebagai tenaga luar untuk membantu perbaiki kebocoran, khusus untuk desa Uwedaka titik kebocoran sebanyak 17 titik yang diperbaiki baru 7 titik, belum lagi di desa desa yang dilewati jalur pipa ini, seperti desa Taloyon, Desa Sepa dan Desa Pisou.
Berikut ini hasil obrolan awak media dengan Kanit Perumda Air Minum Unit Pagimana Roten Marontoh, S.Sos.
Pak Kanit mohon beri penjelasan mengenai kebocoran Pipa dijalur Desa Uwedaka sampai lokasi pelayanan. kenapa sampai sekarang belum ada realisasi perbaikan kebocoran pipa. Sejak saya ditugaskan oleh pimpinan saya pada bulan maret 2024, saya langsung turun observasi pelayanan terhadap pelanggan dan juga jalur pipa Transmisi Distribusi disepanjang jalur yang dilalui, hasilnya kurang memuaskan karena air lemah, setelah koordinasi dengan para stap, bahwa pada saat awal penyaluran air dari sumber Gate Valve Ø 6” dibuka hanya 4 putaran dari 30 putaran, maka saya langsung perintah untuk ditambah 3 putaran, maka bisa menjawab keluhan pelanggan.
Tetapi ketika air diwilayah pelayanan sudah memuaskan pelanggan, muncul persoalan baru dengan keluhan warga karena kebocoran kebocoran terjadi dijalur tersebut, kami sudah melakukan perbaikan dan kami sudah kewalahan karena terlalu banyak kebocoran diperbaiki satu muncul dua.
Pihak Dinas PUPR lewat pengawas proyek saat itu saya mencoba berkoordinasi untuk membantu mengatasi persoalan ini termasuk menyediakan asseccories yang digunakan untuk perbaikan karena tidak ada lagi stok yang ditinggalkan dalam masa pemeliharaan, pihak PUPR telah menjanjikan kepada kami tapi sampai saat ini belum kunjung tiba, dan juga susah dihubungi.
Lanjutnya penjelasan, disetiap perbaikan yang kami laksanakan bersama stap ternyata pipa PVC Ø 6” yang sudah terpasang tidak menggunakan alat perekat (lem) disambungan pipa tersebut, maka wajar saja ada kebocoran pipa.
Untuk itu dengan terbitnya berita ini mohon ada pihak auditor untuk memeriksa proyek tahun anggaran (TA) 2022, yang dianggap asal jadi dan juga pihak PUPR dalam setiap proyek harus selalu ada dalam pengawasan.
Lp. Rahmat