BANYUWANGI – jejakindonesia.id | Media Indonesia Times| Proyek irigasi yang dikerjakan oleh CV. Rizki Alfarizy di Desa Pondok Nongko, Kabupaten Banyuwangi, mencuatkan dugaan kesembronoan dalam pelaksanaannya. Nama Desa Dadapan tercantum pada papan proyek, menimbulkan kebingungan mengenai lokasi yang sebenarnya.
Kepala Desa Pondok Nongko, Nanang, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan resmi tentang proyek tersebut.
“Ngeh, ngapunten. Saya juga tidak tahu. Awal pekerjaan tidak ada pemberitahuan ke saya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu(5/10/24).
Kades Pondok Nongko juga menyebut bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) setempat, namun tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait proyek ini.
“HIPPA -nya saya tanya, katanya itu pekerjaan dari dinas. Sudah koordinasi, katanya,” jelas Kades Pondok Nongko.
Sementara itu, Kepala Desa Dadapan, Jajuli, juga dihubungi untuk memberikan keterangan mengenai proyek ini. Ia menjelaskan,
“Biar sudah, tidak apa-apa. Saya juga tidak tahu menahu akan hal itu,”kata Jajuli.
Media mencoba menghubungi CV. Rizki Alfarizy untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, namun pihak perusahaan sulit dihubungi.
Bahkan, saat awak media mengunjungi kantor CV. Rizki Alfarzy, mereka tidak dapat menemui siapa pun di lokasi.
Tidak hanya proyek di Desa Pondok Nongko, proyek irigasi yang dikerjakan oleh CV. Rizki Alfarizy juga mencakup beberapa desa lain. Namun, sampai berita ini diturunkan, Dinas Pengairan Banyuwangi belum memberikan komentar resmi mengenai masalah ini.
Perlu diketahui kejadian ini menyoroti pentingnya koordinasi antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan proyek yang berdampak langsung pada masyarakat.
Kejelasan informasi sangat diperlukan untuk mencegah kesalahpahaman dan memastikan kelancaran distribusi air untuk para petani setempat.
Editor (padelreza)
