Binjai – jejakindonesia.id | Kontestan politik menghadapi dinamika politik yang ada harus dihadapi dengan berbagai cara. Banyak strategi politik untuk membangun rasa simpatinya masyarakat sejati. Segala terobosan yang baru sering digunakan.
Tidak jarang seseorang piawai dalam melakukan terobosannya. Sering terjadi kegagalan atau kejanggalan yang ada merupakan suatu titik puncak kemenangan bila kita memahami politik yang sebenarnya.
Perkembangan situasi politik kota binjai yang saat ini sedang asik menjadi pembahasan di berbagai macam kalangan masyarakat. Menghadapi dinamika politik di tubuh pasangan calon Walikota dan Wakil walikota Binjai sebagai notabene tidak terlepas dari tim relawan pemenang.
Malam dini hari, lebih kurang sehabis ba”da isya. Seluruh pasangan calon walikota dan wakil walikota binjai akan melakukan kegiatan yang berupa pencabutan nomor yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum ( KPU ) Kota Binjai.
Dengan dilakukan nya pencabutan nomor oleh KPU, masing-masing paslon tentu sudah mempunyai kegelisahan di hatinya. Bagi setiap tim relawan pemenangan nomor punggung Paslon sangat penting bahkan sampai ada yang mengtafsir bahwa keberuntungan.
Selain Paslon yang tidak enak makan dan tidur, tim relawan pemenangan jelas sudah gelisah, apalagi suatu tim relawan pemenangan yang berada di posisi sebagai pendukung pasang calon petahana ( incumben ).

Sebagai tim relawan pemenang kita sebutkan saja tim relawan pemenangan Amir – Jiji. Suatu kelompok yang mendukung petahana pastinya mempunyai harapan untuk mendapatkan nomor urut satu yang terbaik dan pilihannya pinomat nomor urut 2 pun tidak masalah.
Daripada kita mengtafsir terlalu jauh tentang pencabutan nomor untuk Paslon walikota dan wakil walikota Binjai ini, sebaiknya kita lihat langsung dan tidak lupa pula kita akui kekuatan yang maha kuasa ( Allah SWT) tiada tandingannya, insya Allah,nomor urut yang kita dapatkan semoga petunjuk yang baik dari Allah SWT berikan.
Walaupun demikian pula, setelah nomor urut sudah didapatkan sebagai tim relawan pemenangan incumben harus lebih ekstra hati-hati dalam melakukan aksinya, jangan sampai elektabilitas seorang Paslon walikota dan wakil walikota binjai yang diperjuangkan menurun akibat salah langkah apalagi salah membagikan kesejahteraan sosial, hehe.
Beberapa hari yang lalu,tepatnya di jalan teratai berlangsung acara di lapangan futsal,tim relawan pemenang melakukan terobosannya dengan kegiatan acara positif lainnnya, salah satu seorang ibu yang berparuh baya ikut dalam pertemuan tersebut. Tidak disengaja, beliau menepuk bahu awak media online ini.
Ibu parubaya ini bernama Wati, warga kel.jati makmur kec.binjai utara. Beliau tidak menyadari bahwa yang menjadi lawan pembicaraannya ialah seorang jurnalis. dalam pembicaraan yang tidak terlalu santai ini, ibu Wati mengatakan “Melihat sosok yang sejuk dilihat,aura positif berasa,tidak perlu terlalu nampak kegagahan pasangan calon walikota Amir -jiji wakil walikota binjai sedikit berbeda dengan pasangan lainnya”. Kata Wati.
Sudah pasti doanya seorang ibu pasti dijabah Allah, Wati juga menjelaskan ” walaupun pasangan calon Amir – jiji belum memiliki nomor urut, tapi yakinlah bahwa nomor urut yang dia cabut merupakan suatu nomor urut yang sangat berharga dan berguna.
Saya sejatinya memang dari awal waktu “pak amir berpasangan dengan almarhum Juliadi sudah menjadi dari bagian yang mendukungnya.Nomor yang dimiliki pasangan calon walikota Amir dan jiji wakil walikota binjai pasti saya doakan menjadi pemenangnya,”ucap Wati.
Narasi ini dikutip dan dibuat tanpa ada unsur kesengajaan. Berdasarkan fakta dari opini masyarakat bahwa Paslon Amir – jiji dipercaya dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi. Terlihat harmonis,santun dan dingin. ( Raka ) .