Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Simulasi Program Makan Siang Bergizi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Simulasi Program Makan Siang Bergizi
Berita

Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Simulasi Program Makan Siang Bergizi

selamet Solichin
Last updated: September 17, 2024 2:20 pm
selamet Solichin 289 Views
Share
3 Min Read

Banyuwangi – Jejakindonesia.id |   Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program “Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa)”. Kali ini Ipuk berkantor di tiga desa Kecamatan Glagah, yakni Desa Tamansuruh, Kemiren, dan Glagah. Di tiga desa tersebut Ipuk menggeber berbagai program, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga infrastruktur.

Pada bidang pendidikan salah satunya dilaksanakan simulasi program makan siang bergizi. Simulasi ini diikuti puluhan siswa SDN 5 Desa Tamanbaru, Kecamatan Glagah pada Selasa (17/9/2024).

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Simulasi ini dilakukan sebagai bentuk persiapan pemerintah daerah menyambut program pemerintah pusat terkait makan siang bergizi. Kami ingin melakukan simulasi bagaimana pelaksanaannya, khususnya teknis distribusi ke siswa, terutama ke depan pada beberapa desa yang secara geografis jauh dari pusat kota,” kata Ipuk saat mendampingi para pelajar makan siang.

Simulasi makan siang bergizi tersebut dilakukan dengan memberi menu sesuai dengan pedoman gizi seimbang program “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan.

Menu yang disantap para siswa terdiri atas nasi sebagai sumber karbohidrat, ikan laut goreng, tahu goreng dan bakwan jagung sebagai sumber protein dan buah jeruk sebagai sumber vitamin. Para siswa nampak lahap menyantap menu tersebut.

“Selanjutnya simulasi program ini akan bertahap dilaksanakan di sekolah lainnya,” imbuh Ipuk.

Ipuk mengatakan program nasional makan siang bergizi nantinya akan melengkapi sejumlah program bidang pendidikan yang telah dilaksanakan di Banyuwangi.

Sebut saja Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah) yang menggerakkan segenap stakeholder di daerah untuk peduli pada anak-anak putus sekolah dan rentan putus sekolah untuk bisa terus menempuh pendidikan. Dalam tiga tahun terakhir, terdapat 2.605 pelajar rentan putus sekolah yang menerima bantuan Rp6,25 miliar.

Selain itu, terdapat program pemberian uang saku dan uang transportasi yang diterima 1.722 pelajar dalam tiga tahun terakhir dengan total alokasi Rp8,26 miliar. “Mengapa kita beri bantuan uang saku? Karena ada beberapa faktor yang membuat pelajar itu minder ke sekolah, misalnya pas jam istirahat tidak beli jajan. Nah Pemkab Banyuwangi hadir memberi bantuan uang saku,” jelas Ipuk.

Selanjutnya Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) yakni program kepedulian antar siswa. Program SAS sudah menyalurkan dana lebih dari Rp22 miliar bagi siswa yang membutuhkan.

Juga ada Program Rindu Bulan, yakni Rintisan Desa Tuntas Belajar 12 tahun untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah dengan mengembalikan anak tidak sekolah (ATS) kembali belajar di satuan pendidikan kesetaraan.

“Dengan semua program intervensi tersebut memberikan dampak positif pada IPM pendidikan daerah. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 7,66 tahun di 2022 menjadi 7,76 di 2023. Harapan lama sekolah juga naik dari 13,11 di 2022 menjadi 13,12 tahun di 2023,” pungkas Ipuk. (red/rini)

You Might Also Like

Mulai 13 Juli, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar Car Free Day di Jalan A. Yani

Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang Tiga Hari

Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Dibuka dengan Doa untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Pulang Kampung, Putri Indonesia Berbagi Pengalaman Saat Tampil di Miss Supranational pada Bupati Ipuk

Warga dan LSM Geruduk SMAN 32 Kabupaten Tangerang, Tuntut Kepsek Dicopot Diduga Lakukan Kecurangan SPMB

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Overstay 148 Hari, Imigrasi Malang Deportasi Warga Negara Timor Leste
Next Article Terkait Postingan Menyudutkan Dandim Cup 2024, Ternyata Ini Masalahnya.!!
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Mulai 13 Juli, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar Car Free Day di Jalan A. Yani
Berita Daerah Juli 12, 2025
Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang Tiga Hari
Peristiwa Juli 12, 2025
Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Dibuka dengan Doa untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Berita Daerah Juli 12, 2025
Pulang Kampung, Putri Indonesia Berbagi Pengalaman Saat Tampil di Miss Supranational pada Bupati Ipuk
Peristiwa Juli 12, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?